Suatu pagi, di sebuah rumah....
Istri : Bang, sudah lama aku perhatikan, kamu selalu membawa fotoku di dompetmu kalau ke kantor. Kenapa Bang?
Suami : Iya Dek, fotomu sangat berarti untuk memotivasi aku...
Istri : Oh, bagaimana caranya Bang?
Suami : Jika ada masalah seberat apapun, aku memandangi fotomu dan masalah itupun langsung lenyap....
Istri : Oh, so sweet Bang.... Rupanya foto aku punya pengaruh yang hebat ya buat kamu....
Suami: Benar Dek.... Tiap kali menghadapi masalah berat, aku cukup memandang fotomu itu, sambil berkata kepada diriku sendiri, "Apa ada masalah yang lebih besar dari orang ini?"
Hmmmmm.... Tentu itu hanya joke saja ya....
Dalam kehidupan berumah tangga, pasangan suami istri harus berinteraksi secara positif agar bisa saling menguatkan dan memberdayakan satu dengan yang lain. Hendaknya istri bisa menjadi motivator bagi suami, demikian pula suami bisa menjadi motivator bagi istri. Bukan saling melemahkan dan membuat tidak berdaya.
Untuk postingan kali ini, saya akan fokus membahas tindakan istri yang mampu membangkitkan motivasi bagi suami. Lain waktu akan saya bahas tindakan suami yang mampu membangkitkan motivasi bagi istri, insyaallah.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh istri untuk memotivasi suami. Tidak harus dengan hal-hal rumit dan sulit. Namun bisa dilakukan dengan hal-hal kecil dan sederhana berikut ini.
1. Membantu menyiapkan keperluannya
Bukan karena suami tidak bisa mengerjakan dan menyelesaikan urusannya sendiri. Namun, ketika istri membantu menyiapkan keperluan suami, hal itu akan sangat membahagiakannya. Misalnya, pagi hari istri menyiapkan sarapan untuk suami yang akan berangkat bekerja. Menyiapkan perlengkapan kerjanya, merapikan kemeja dan penampilannya. Saat malam, istri menyiapkan keperluan makan suami, serta merapikan tempat tidur suami.
Demikian pula ketika suami sedang ada kerjaan hingga lembur di rumah, istri bisa menemani dan membuatkan minuman panas kesukaan suami. Atau memijit-mijit kepala, pundak serta punggung suami yang tengah kerja lembur di malam hari mengejar target.
Ini bukan soal ‘kewajiban’ domestik, namun tindakan kecil dan sederhana seperti itu bisa memberikan motivasi yang luar biasa bagi suami.
2. Melepas suami ketika berangkat kerja
Pagi hari saat suami bersiap berangkat kerja, istri memeluk dan memberikan ciuman lembut kepada suami. Kemudian mengantarkan suami hingga ke depan rumah, menjabat serta mencium tangan suami dengan mesra. Tak lupa istri melambaikan tangan perpisahan saat melepas suami berangkat ke tempat kerja. Sepertinya itu klise dan tindakan yang biasa saja. Padahal itu sangat menyenangkan hati suami.
Dengan ‘prosesi’ seperti itu sang suami bekerja dengan hati yang bahagia dan berbunga-bunga. Prestasi kerjanya akan semakin baik dan diharapkan hasilnya pun semakin optimal.
Jika istri juga bekerja dan berangkat lebih dahulu, hendaknya istri berpamitan kepada suami dengan pelukan, ciuman dan jabat tangan mesra kepada suami. Mintalah keredhaan suami agar kerja anda lancar, sukses dan penuh berkah.
3. Menyambut saat pulang dari kerja
Ketika suami pulang dari kerja atau pulang dari bepergian, hendaknya istri menyambut suami dengan antusias. Jangan mengabaikan atau menyepelekan kehadiran suami. Mungkin saja istri tengah sibuk saat itu, namun segera hentikan sejenak kesibukan untuk menyambut kedatangan suami.
Menjadi sesuatu yang menjengkelkan bahkan menyakitkan bagi suami, ketika ia datang di rumah dari bekerja atau bepergian jauh, istri justru asyik dengan gadgetnya. Seperti tidak peduli kedatangan suami, bahkan menyapa pun tidak. Suami masuk rumah seperti memasuki kuburan yang sepi tidak ada orang. Padahal di dalam rumah ada istri, namun tidak peduli karena sedang asyik sendiri dengan gadgetnya.
Sambutan istri ketika suami datang ke rumah ini menjadi sebuah motivasi tersendiri bagi suami. Ia merasa berarti dan untuk itu ia akan berusaha untuk lebih baik lagi.
4. Menelepon atau mengirim pesan singkat saat suami di tempat kerja
Saat terpisah jarak, karena suami dan istri tengah beraktivitas di tempat yang berbeda, hendaknya istri menelpon suami, atau sekedar mengirim pesan singkat melalui, SMS, WA, BBM, Line atau fitur komunikasi lainnya. Sekedar say hello, dengan mengirim kalimat roman, atau kata-kata canda, atau menggoda mesra, bahkan mungkin hanya mengirim foto selfie dan gambar yang lucu.
Tindakan seperti itu membuat suami dan istri selalu terhubung dan tersambung. Kata-kata sederhana seperti, “Sudah makan siang Bang?” atau, “Sudah shalat Duhur Bang? Jangan lupa doakan aku ya....” menjadi bermakna untuk selalu mengingatkan dan menguatkan suami.
Ingat, hal ini tidak untuk memonitor, mengawasi dan menginterogasi apalagi menteror suami. Jika yang muncul adalah ketidakpercayaan istri sehingga selalu mengawasi lewat telpon, ini justru menekan jiwa suami. Bukan memotivasi, tapi membuat jengkel, stress dan ketidaknyamanan pada suami.
5. Memiliki waktu istimewa bersamanya
Luangkan waktu bersama suami. Pada saat suami tengah di rumah, sediakan waktu khusus untuk berdua saja dengannya untuk bercengkerama. Mungkin sesaat sebelum beranjak ke tempat tidur bisa menikmati teh panas berdua disertai obrolan ringan. Jangan merasa enggan untuk sekedar menemani suami di meja makan. Mungkin anda tidak ingin makan karena tidak lapar, namun ketika suami tengah makan di rumah, temanilah makannya.
Pada saat libur, miliki waktu istimewa untuk berduaan dengan suami. Manjakan suami dengan hal-hal yang menyenangkan dan privasi bagi dirinya. Hal kecil seperti ini sangat membahagiakan suami sehingga motivasinya selalu terjaga.
6. Memuji kebaikannya
Semua orang memerlukan apresiasi atas keberhasilan dan kebaikan yang dilakukan. Ketika suami melakukan hal-hal yang positif baik bagi diri, masyarakat keluarga maupun instansi tempatnya bekerja, pujilah tindakan kebaikannya itu. Bisa jadi hal rutin yang sederhana dan ringan saja, seperti saat suami membersihkan kamar tidur, atau mencuci piring serta gelasnya sendiri, berikan pujian atas kebaikan itu. Termasuk ketika suami memberikan uang belanja rutin untuk sang istri, hendaknya istri memberikan pujian atas penunaian tanggung jawab suami tersebut. Walaupun jumlahnya tidak besar.
Ketika suami memeluk dan berlaku mesra kepada istri, hendaknya istri memuji kebaikan suami yang memperlakukan istri dengan lembut dan bijak. Pujian itu membuat suami percaya bahwa kebaikan dan keberhsilannya diakui dan dihargai oleh sang istri. Tindakan inipun memotivasi suami.
7. Menghargai usahanya
Tidak selalu berbentuk keberhasilan dan kebaikan yang sudah jelas dan nyata, bahkan untuk suatu usaha yang belum kelihatan hasilnya sekalipun para istri perlu memberikan apresiasi kepada suami. Misalnya suami sedang belajar dan berusaha untuk rajin ibadah. Jangan hanya dilihat dari hasil akhirnya saja, namun lihat pula dari usahanya. Hargai dan berikan apresiasi positif atas usahanya.
Saat suami tengah berusaha untuk mengubah kebiasaan hidup yang buruk menuju kebiasaan yang lebih baik dan sehat, jagan haya dilihat dari hasil akhirnya. Namun lihat pula usaha dan kesungguhannya untuk berubah. Berikan apresiasi positif atas berbagai usaha kebaikannya. Hal ini akan semakin memotivasi dirinya untuk lebih baik.
8. Menyiapkan kejutan untuknya
Pada momen tertentu, berikan kejuta untuk suami. Tidak harus dengan hadiah yang mewah atau mahal, bahkan bisa dilakukan dengan gratis. Misalnya saja, ketika suami bepergian beberapa hari ke luar kota, saat pulang merasa surprise karena kamar tidurnya sudah berubah situasinya. Menjadi lebih bersih, rapi, teratur dan ada pernik-pernik indah dari bahan yang sederhana, menghiasi kamar tidur sehingga tampak sangat berbeda dari biasanya.
Mungkin dengan memberi hiasan bunga-bunga segar, atau bahkan daun dan tangkai tanaman yang dipetik dari halaman rumah. Namun karena dirangkai dengan penuh cinta, maka tampak indah dan menarik hasilnya. Kejutan seperti ini akan membangkitkan motivasi bagi suami. Ia merasa dicintai dan dihargai oleh istri.
9. Tidak mencela dan melecehkannya
Semua suami memiliki kekurangan, kelemahan dan kesalahan. Tidak ada suami sempurna, sebagaimana tidak ada istri sempurna. Di tengah ketidaksempurnaan suami itu, lihatlah selalu sisi positif dan sisi kebaikannya. Jangan fokus melihat sisi negatif dan kekurangannya. Jika istri suka mencela dan melecehkan suami, baik dengan kata-kata, sikap maupun perbuatan, akan menyebabkan suami menjadi tidak nyaman bahkan sakit hati.
Jika istri melihat kekurangan dan kelemahan suami, tahanlah keinginan untuk mencela dan melecehkan. Fokuslah untuk melihat dan menemukan kebaikan suami, agar yang muncul selalu sikap serta tindakan positif kepada suami. Celaan dan ejekan istri tidak pernah bisa membangkitkan motivasi suami. Yang muncul adalah emosi, kemarahan, dan dendam pada diri suami.
10. Senantiasa mendoakannya
Doakan selalu suami anda. Doa istri yang dilakukan dengan penuh ketulusan aka mudah diijabah oleh Allah. Jangan mendoakan yang jelek dan jahat untuk suami, seperti apa pun kondis suami. Tetaplah mendoakan untuk kebaikannya. Jika suami tengah melakukan penyimpangan, doakan agar ia bisa bertaubat dan kembali ke jalan yang benar.
Jika suami tengah salah doakan agar ia segera sadar dan memperbaiki kesalahannya. Jika suami sudah baik doakan agar terjaga kebaikannya. Jika suami sudah salih, doakan agar meningkat kesalihannya. Doa istri akan memberikan motivasi yang positif bagi suami.
Demikianlah sepuluh tindakan istri yang mampu memotivasi suami. Lain waktu insyaallah akan saya sampaikan tindakan suami yang memotivasi istri.
Oleh: Ust. Cahyadi Takariawan
Sumber: www.kompasiana.com/pakcah
0 comments:
Post a Comment