latest Post

Kiat Mengelola Keuangan di Bulan Ramadhan dan Idul Fitri

Hemat di bulan ramadhan

Pengaturan keuangan keluarga memang menjadi hal yang penting pada momen Ramadhan dan Idul Fitri, karena tergolong dalam ujian pengendalian diri. Kebanyakan, dalam momen hari besar ini kemampuan pengendalian diri lainnya bisa sukses, tetapi ternyata pengendalian diri untuk tidak boros dalam pengeluaran seringkali tidak berhasil. Banyak anggaran rumah tangga yang jebol karena pengeluaran membengkak dan menghabiskan seluruh simpanan.

Umumnya pengeluaran sebuah keluarga di bulan ini bisa meningkat 2 – 3 kali lipat dari pengeluaran dibulan lainnya. Selain karena kebutuhan yang lebih banyak, juga dipicu kenaikan harga barang yang sudah mulai terasa di awal Ramadhan. Lalu bagaimana kita mengelola keuangan sehingga kita dapat melewati momen Ramadhan dan Idul Fitri dengan selamat; ibadahnya terjaga, keuangan rumah tangga juga terpelihara? Nah, mungkin kiat berikut ini bisa membantu.

1. Susunlah anggaran

Anggaran ini sangat penting sebagai pedoman dalam berbelanja selama satu bulan penuh. Dengan anggaran yang rapi kita bisa terhindar dari pembelanjaan yang tidak perlu sehingga dapat menekan pengeluaran. Untuk itu susunlah anggaran selama satu bulan. Hitunglah berapa anggaran yang diperlukan untuk belanja rutin dan pos-pos tambahan untuk keperluan lebaran seperti zakat, busana baru, kue-kue suguhan, hadiah lebaran, biaya mudik, dll. Pos rutin dipenuhi oleh anggaran bulanan seperti biasa dan pos tambahan dibiayai oleh THR (Tunjangan Hari Raya) yang diperoleh. Kunci dalam menyusun anggaran tentunya harus disesuaikan dengan pemasukan yang ada dan tidak dilebih-lebihkan. Misalnya jika memang dana tidak mencukupi untuk mudik tidak usah memaksakan diri untuk pulang kampung. Kunci sukses dari penyusunan anggaran ini sudah jelas: harus mematuhinya.

2. Aturlah menu dengan baik

Mengapa pengaturan menu makanan menjadi hal yang penting? Karena tiap Ramadhan umumnya belanja dapur jadi "lebih istimewa". Pada kenyatannya pos belanja dapur ini meningkat setiap bulan puasa. Kenapa anggaran bisa membengkak karena umumnya kita terdorong untuk makan yang lebih enak dan berkualitas dibandingkan bulan lainnya. Hal ini cukup wajar karena seharian kita berpuasa, tetapi sebenarnya yang harus dipentingkan adalah kadar gizinya dan keseimbangan menunya, tidak harus yang serba mahal.

Perlu diingat lagi, usahakan pengeluaran belanja dapur ini sama besarnya dengan pengeluaran rutin di bulan lain sehingga tidak merusak anggaran. Satu hal lagi adalah kaum ibu kadang ingin menyiapkan menu untuk buka puasa bisa 3 – 4 menu. Mengapa tidak 1 – 2 menu makanan saja? Toh, kadang kita berbuka dengan seteguk air dan 3 buah kurma saja, seperti yang disunahkan Rasul, kita sudah berasa kenyang. Begitu juga untuk kue suguhan untuk hari raya, usahakan membuat kue yang disesuaikan dengan perkiraan jumlah tamu yang hadir ke rumah Anda. Tidak perlu berlebihan.

3. Bijak dalam berbelanja

Satu hal lagi yang mungkin menyebabkan anggaran di bulan Ramadhan dan Idhul Fitri bisa jebol; karena kita tidak bijak dalam berbelanja. Usahakan membeli barang untuk keperluan Ramadhan dan Idul Fitri jauh-jauh hari, karena barang-barang cenderung belum mengalami lonjakan kenaikan harga yang tinggi. Sayangnya tradisi perusahaan di negara kita memberikan uang THR mendekati lebaran, sehingga kesempatan belanja juga mepet waktunya. Untuk itu rasanya perlu ada himbauan atau aturan agar THR diberikan di awal Ramadhan. Selain belum ada kenaikan harga, tentunya bila segala sesuatu keperluan Lebaran telah disiapkan jauh hari sebelum memasuki Ramadhan, tentunya kita bisa lebih khusyu dalam beribadah tanpa disibukkan dengan kegiatan belanja lagi.

Untuk menyiasati harga yang naik cobalah mencari tempat belanja yang lebih murah, misalnya di tempat belanja grosir. Usahakan THR tidak hanya dihabiskan untuk keperluan lebaran saja, tetapi persiapkan juga dana untuk membeli barang keperluan keluarga yang cukup penting (pokok), atau sebagian ditabung.

4. Persiapan sedekah

Di bulan Ramadhan, pahala bersedekah berlipat ganda dibandingkan bulan biasa. Sehingga perlu ada persiapan dana yang cukup untuk memperbanyak sedekah di bulan ini. Selain zakat fitrah, tentunya kita juga ingin memberikan hadiah lebaran atau THR buat pembantu, sopir, karyawan, orang tua, atau sanak famili yang membutuhkannya. Adalah jauh lebih penting menyisihkan uang untuk zakat dan sedekah bagi kaum dhuafa ketimbang memesan makanan yang berlebihan atau membeli barang yang tidak benar-benar dibutuhkan.

Oleh: Sri Khurniatun, RIFA

Perencana Keuangan Syariah,
Managing Director Kurnia Consulting

Sumber: eramuslim.com
Recommended Posts × +

0 comments:

Post a Comment