latest Post

Untuk Para Istri, Menghormati Suami Adalah Kunci Pernikahan Bahagia

menghormati suami

Sebagai istri, kita adalah orang yang paling mengenal siapa suami kita yang sebenarnya. Sebaik apapun seorang suami, ia pasti memiliki kelemahan dan kadangkala kelemahan yang ia miliki membuat kita sulit memberikan hormat/respek yang seharusnya kita berikan kepadanya. Terus terang, respek memang sangat sulit diberikan kepada seseorang yang kita sudah tahu persis apa yang menjadi kelemahannya. Tapi, bukan berarti hal itu tidak mungkin dilakukan.

Selain hal yang saya sebutkan di atas, rasa tidak hormat seorang istri terhadap suaminya juga bisa muncul karena perasaan tidak puas yang dirasakan akibat kelalaian sang suami dalam melakukan apa yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya.

Namun, terlepas dari apapun alasan kita sulit dalam memberikan respek, menurut pengalaman saya; memperlakukan suami lebih dari apa yang pantas ia dapatkan justru bisa mendorongnya untuk menjadi suami yang lebih baik lagi. Jadi, daripada kita menunggu ia menjadi seorang pria yang bisa dihormati baru kemudian kita menghormatinya, lebih baik kita mulai bersikap lebih hormat kepadanya.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk memberikan rasa hormat kepada seorang suami :

Fokus terhadap apa yang menjadi kelebihannya. 
Ingat kembali hal apa yang pertama kali membuat kita jatuh cinta. Fokus dengan kelebihan yang dimiliki suami akan membuat kita senantiasa bersyukur dan berpikir positif.

Jangan terlalu banyak mengeluh tentang dirinya. 
Sebaliknya, berikanlah ia pujian. Keluhan hanya akan membuat seorang suami menjauh dari istrinya. Sementara pujian akan membuat seorang suami mendekat. Bukankah kedekatan ini yang kita inginkan dari pasangan?

Mintalah ia mengerjakan sesuatu untuk kita. 
Gunakanlah kalimat seperti, "Aku membutuhkan bantuanmu." dan hindari menggunakan kata perintah. Maka, ia akan merasa seperti seorang pahlawan setelah mengerjakannya, meskipun apa yang kita minta merupakan hal yang sangat sederhana.

Memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya. 
Seringkali apa yang kita pikir ia butuhkan ternyata bukanlah apa yang sebenarnya ia butuhkan. Untuk itu, penting untuk kita menanyakan hal apa yang paling ia butuhkan dan berusahalah untuk melakukannya. Kadangkala, pria juga bisa merasa tidak puas karena ada kebutuhannya yang tidak terpenuhi oleh istrinya. Hal ini membahayakan sebuah pernikahan.

Memperhatikan ekspresi yang kita mainkan dengan wajah kita, intonasi kita ketika sedang berbicara, dan cara kita menatap wajahnya. 
Saya punya kisah tentang ini. Saya punya sebuah kebiasaan untuk memainkan ekspresi di wajah saya ketika suami saya mencereweti saya. Bagi saya, apa yang saya lakukan itu hanya bercanda. Tapi ternyata, bagi suami saya hal itu adalah sebuah wujud kalau saya tidak menghormati dia.

Mungkin, sembari membaca daftar di atas kita mulai berpikir, "Untuk apa kita memberikan semua hal di atas kepadanya, sedangkan ia tidak pernah berusaha menjadi seorang suami yang jauh lebih baik?" Namun, saya percaya kalau kita ingin pernikahan kita indah, kita perlu melakukan apa yang menjadi bagian kita, dan berhenti mengeluh tentang apa yang seharusnya kita terima, karena mengeluh hanya akan membuat kita tidak bahagia. Berjuanglah bagi pernikahan Anda karena Anda tidak berjuang sendirian :) (rea-ang/arthinkle)


Recommended Posts × +

0 comments:

Post a Comment