Muslimin hari ini, terutama generasi muda, menghadapi tantangan yang sangat besar dalam berkomunikasi untuk menemukan solusi dengan sesamanya. Akibat keterasingan akan Islam yang "penuh kasih", komunikasi lebih nampak seperti "saling menyalak", daripada "saling mengajak".
Tak hanya itu, "kacamata depresi" juga tak jarang digunakan Muslim dalam mentadabburi Al-Qur'an, sehingga mencederai maknanya sebagai "petunjuk bagi orang yang bertaqwa".
Rupanya fenomena ini pula yang membuat Nouman Ali Khan -CEO institusi pendidikan Bayyinah sekaligus pernah menjabat sebagai Profesor di Nassau Community College, Amerika Serikat- tertarik untuk membahasnya secara serius pada video berikut.
Dengan penjelasan yang sederhana, ia memberi contoh bagaimana menjadikan Qur'an dan Sunnah sebagai parameter utama Muslimin dalam "mengajak" lingkungan sekitar untuk mengamalkan ajaran Islam (berdakwah) tanpa perlu "menyalak". Berdakwah dengan ramah.
Selamat menyimak, semoga kami, Ayah, Bunda, dan Sobat semua beroleh manfaatnya.
0 comments:
Post a Comment