latest Post

Hati-Hati! 6 Hal Sepele Ini Bisa Membuat Suami Anda Sakit Hati

Sesuatu yang bisa membuat suami sakit hati

Pria seringkali dipandang sebagai sosok yang cuek dan kurang sensitif karena cenderung lebih banyak menggunakan akal dari pada perasaan. Kebalikan dari wanita yang sangat perasa. 

Hal ini mungkin menyebabkan banyak orang mengira bahwa pria jarang merasakan sakit hati. Padahal pada kenyataannya, pria pun bisa merasakan sakit hati, atau tersinggung. Meski mungkin sangat jarang ditunjukkan. 

Banyak hal yang dapat membuat pria sakit hati, terutama jika itu dilakukan oleh istrinya sendiri. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dihindari oleh seorang istri jika tindak ingin membuat suaminya sakit hati atau tersinggung:

1. Membandingkannya dengan orang lain

Kadang ada istri yang membandingkan suaminya dengan orang lain atau bahkan ayahnya sendiri. Mungkin membandingkan sifat, kebiasaan, capaian karir, dan sebagainya. Sebenarnya maksud sang istri baik, ingin memberikan semangat dan motivasi kepada suaminya dengan mengambil contoh orang lain. Namun hal ini justru dapat membuat seorang suami merasa kurang dihargai, dan merasa gagal menjadi pria dan suami yang baik.

2. Meremehkan pekerjaannya

Seorang suami sangat menyadari perannya sebagai pencari nafkan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Maka pekerjaan adalah bagian kehidupan yang sangat penting baginya. Pekerjaan bisa dianggap sebagai jati diri dan bukti tanggungjawab seorang suami. Maka jika ada orang yang meremehkan pekerjaannya, terlebih lagi jika yang meremehkan pekerjaannya adala istrinya sendiri, seorang suami bisa seketika jatuh harga diri dan kebanggaannya.

3. Mengabaikannya di depan orang lain 

Suatu ketika mungkin Anda pernah jalan berdua dengan suami, dan tiba-tiba bertemu dengan sahabat karib Anda yang sudah sangat lama tidak berjumpa. Saking gembiranya, Anda langsung menghampiri sahabat Anda tersebut, lalu ngobrol dengan serunya. Anda lupa mengenalkan suami, bahkan mungkin Anda lupa jika sedang bersama suami. Sehingga suami Anda hanya bisa berdiri kikuk di samping Anda. 

Hal seperti ini mungkin nampak sepele, namun seorang suami akan merasa dilupakan, tidak dihargai, dan merasa seperti "kambing congek". Rasa sakit hati akan semakin besar jika sahabat yang Anda jumpai itu adalah seorang laki-laki. 

4. Menolak bantuannya di depan orang lain

Bisa jadi Anda adalah wanita mandiri yang sudah terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri. Seorang suami tidak keberatan jika istrinya bilang, "Nggak perlu dibantu, bisa sendiri kok." saat dia menawarkan bantuan, dengan catatan bila itu dalam kondisi berdua saja. Akan berbeda jika hal itu terjadi saat ada orang lain, terlebih lagi jika ada saudara atau mertua. Suami khawatir akan dianggap kurang perhatian atau malas membantu istri, atau mungkin dikira "terlalu tega" kepada istri. Oleh karenanya, dalam situasi seperti itu, berilah kesempatan kepada suami untuk membantu Anda walaupun sebenarnya Anda tidak terlalu membutuhkan bantuan.

5. Membatalkan rencana di saat-saat terakhir

Seorang suami mungkin memang sangat jarang membuat rencana istimewa bersama istri dan keluarganya. Namun jika dia sudah mengagendakan sesuatu, dia akan merencanakannya dengan sunguh-sungguh. Maka jika rencana itu tiba-tiba harus dibatalkan di saat-saat terakhir, dia akan sangat kecewa dan sakit hati karena merasa rencana yang sudah dia buat dengan sungguh-sungguh dianggap tidak penting.

6. Menolak ajakannya untuk "memadu kasih"

Bagi seorang suami, "memadu kasih" dengan istri selain sebagai cara untuk menyalurkan hasrat seksual, juga merupakan cara untuk menunjukkan cintanya. Jika seorang suami sudah tidak mencintai istrinya, maka tak akan ada lagi hasrat dan tak mungkin dia mengajak istrinya untuk "memadu kasih". Maka jika seorang suami menerima penolakan dari istrinya ketika mengajak berhubungan, dia akan sedih dan kecewa. Dia akan mengira bahwa sang istri tidak lagi mencintainya, tidak memiliki hasrat lagi kepadanya, atau menganggap dirinya sebagai suami sudah tidak menarik lagi. 

Oleh sebab itu Islam sangat menganjurkan kepada kaum istri untuk berusaha sebisa mungkin memenuhi ajakan suami untuk "memadu kasih" dalam kondisi apapun, kecuali memang ada udzur syar'i (mis: menstruasi). 

Sebagaimana diketahui bahwa dibandingkan wanita, hasrat seksual pria lebih mudah bangkit karena lebih mudah terstimulus. Oleh karenanya, istri juga harus membantu suami dengan "mempermudah" penyaluran hasrat seksualnya. Selain untuk menjaga perasaan suami, juga untuk menjaga agar rumah tangga tetap harmonis. Lebih jauh lagi, agar suami terhindar dari penyaluran hasrat seksual yang tidak semestinya. [AC/muslimfamilia.com]
Recommended Posts × +

0 comments:

Post a Comment