Pria dan wanita, dalam hal ini khususnya suami dan istri, adalah dua insan yang pasti memiliki perbedaan. Kedewasaan untuk saling memahami dan mau menerima perbedaan, terlebih lagi kesediaan untuk saling melengkapi satu sama lain memegang peran penting dalam menciptakan keharmonisan rumah tangga.
Perbedaan bukanlah sesuatu yang harus dilawan atau dihindari. Jika kita pandai menyikapi perbedaan, maka perbedaan tersebut justru akan memberikan warna-warna indah yang akan menghiasi taman kasih pernikahan.
Dalam artikel kali ini kita akan coba memahami perbedaan kebutuhan yang mendasar antara suami dan istri dalam hubungan perkawinan. Semoga paparan berikut ini dapat membantu kita untuk bisa lebih memahami pasangan kita, dan memudahkan kita untuk membangun harmoni dengannya.
1. Dalam suatu hubungan; isteri ingin disayangi, sedangkan suami ingin dihormati.
Dalam buku yang berjudul "Love and Respect" karya Emerson Eggerichs, dijelaskan bahwa kaum wanita memiliki kebutuhan yang besar untuk disayangi/dicintai, sedangkan kaum pria memiliki kebutuhan untuk dihormati.
Sebagai contoh: wanita sangat ingin banyak mendengar perkataan "aku cinta kamu" yang diucapkan dengan tulus. Sedangkan pria sangat berharap sering memperoleh ucapan "terima kasih", "kamu melakukan pekerjaan itu dengan sangat baik", atau ucapan-ucapan sejenis yang membuatnya merasa dihormati dan dihargai.
2. Di tempat tidur; kebutuhan terbesar isteri adalah kepuasan batin, sedangkan kebutuhan terbesar suami adalah frekuensi.
Kaum laki-laki cenderung memiliki kebutuhan untuk menyalurkan hasrat seksual lebih sering daripada perempuan. Semakin sering "memadu kasih", maka suami cenderung lebih bahagia.
Sedangkan pada kaum istri, "memadu kasih" dengan suami adalah aktivitas untuk memenuhi kebutuhan emosional. Oleh karenanya kita mengenal istilah "nafkah batin". Kebutuhan istri akan kepuasan batin lebih besar daripada kebutuhan akan kepuasan fisik semata.
3. Dalam komunikasi; kebutuhan terbesar isteri adalah frekuensi, kebutuhan terbesar suami adalah aktivitas.
Kebutuhan istri atas frekuensi berkomunikasi sama besarnya dengan kebutuhan suami akan frekuensi untuk "memadu kasih" di tempat tidur. Istri membutuhkan waktu dan kesempatan yang cukup untuk berkomunikasi dengan suaminya.
Sedangkan para suami lebih membutuhkan aktivitas ketika berkomunikasi. Maksudnya tidak hanya sekedar ngobrol, tapi ada hal lain yang dilakukan sambil melakukan obrolan tersebut. Misalnya sambil jalan-jalan di taman, sambil berkendara dalam perjalanan, atau aktivitas lain. Aktivitas semacam itu membantu pria untuk bisa lebih terbuka dalam berkomunikasi dengan pasangan mauun orang lain.
4. Di rumah; istri membutuhkan keamanan dan kemapanan, sedangkan suami membutuhkan ketenangan dan kedamaian.
Sebagian besar istri sangat berharap rumah mereka dapat menjadi tempat berlindung yang aman bagi keluarganya. Selain itu, istri juga membutuhkan kemapanan, dalam arti segala kebutuhan keluarganya tercukupi dengan baik.
Sedangkan bagi kaum suami, mereka membutuhkan rumah yang dapat menjadi tempat melepaskan ketegangan, lelah, dan penat setelah bekerja. Sehingga kebutuhan terbesar mereka adalah rumah yang nyaman, tenteram, dan tenang untuk mengembalikan fisik dan psikologisnya ke kondisi prima setelah menghadapi tekanan pekerjaan dan kehidupan. [AC/muslimfamilia.com]
Disadur dari artikel His 4 Biggest Needs, Her 4 Biggest Needs, oleh Dave Willis
0 comments:
Post a Comment