Kecintaan seorang kepala keluarga kepada isteri dan anak-anaknya kadang tidak pernah diucapkan dalam kata-kata. Tapi sungguh, kita dapat melihat besarnya rasa cinta itu dalam perjuangannya sehari-hari.
Setiap hari pergi pagi pulang malam, bekerja keras membanting tulang demi mendapatkan penghasilan guna menafkahi keluarga. Ada yang berkerja kantoran, buruh pabrik, supir angkutan, tukang ojek, atau ada pula yang rela mengerjakan apapun yang penting halal. Yang ada dalam benak mereka, di penghujung hari harus ada sesuatu yang bisa dibawa pulang untuk menghidupi keluarga mereka.
Setiap kepala keluarga juga selalu menginginkan untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya; pakaian yang bagus untuk anak dan isterinya, makanan yang sehat dan bergizi, rumah yang layak, pendidikan terbaik, segalanya. Setiap kepala keluarga yang bertanggungjawab pasti akan memikirkannya, dan berusaha keras untuk mewujudkannya. Meski kadang tidak semua orang beruntung mendapatkan semua yang diinginkan, tapi tetap saja mereka akan berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga mereka sejauh kesanggupannya.
Seorang kepala keluarga yang memahami perannya, akan senantiasa melindungi keluarganya dari berbagai macam ancaman, baik fisik maupun psikis. Jika ancaman itu datang, seorang kepala keluarga yang baik tentu akan pasang badan untuk menghadapinya. Dia tidak akan pernah membiarkan fisik istri dan anak-anaknya tersakiti, begitu pula dia tidak akan membiarkan siapapun menyakiti perasaan mereka. Dia akan sekuat tenaga membela kehormatan keluarganya, tidak ada satu pun orang yang boleh menghinakan mereka.
Begitu besar kecintaan seorang kepala keluarga kepada isteri dan anak-anaknya. Tiada yang meragukan. Namun patut disayangkan seandainya kecintaan itu hanya sebatas urusan keduniawian. Karena sejatinya dunia ini hanyalah sementara. Dunia ini hanyalah tempat persinggahan sebelum kita kembali ke kampung halaman kita yang sebenarnya, yaitu akhirat.
Tentu tiada salahnya kita memperjuangkan kesejahteraan keluarga kita di dunia, karena itu juga merupakan kewajiban kita sebagai kepala keluarga. Namun jangan sampai kita terlupa akan kewajiban kita yang lebih besar, dan bentuk kesejatian cinta seorang kepala keluarga pada keluarganya, yaitu mengupayakan kesejahteraan dan keselamatan mereka di akhirat. Allah swt. berfirman,
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)
Seorang kepala keluarga sejati tidak akan membiarkan keluarganya sengsara di dunia, terlebih lagi di akhirat. Kepala keluarga yang beriman dan mencintai keluarganya akan berupaya sekuat tenaga agar keluarganya menjadi keluarga taqwa, keluarga yang dalam kesehariannya selalu menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan-larangan-Nya, dan senantiasa berhati-hati dalam setiap amal perbuatannya.
Dunia ini adalah tempat untuk mengumpulkan amal dan mempersiapkan diri untuk menuju akhirat. Seorang kepala keluarga yang bertanggungjawab tentu akan berusaha sekuat tenaga untuk memantaskan diri dan keluarganya untuk menjadi penghuni surga dan bekerja keras untuk "mengamankan" diri dan keluarganya dari siksa neraka. Dunia adalah sarana, sedangkan akhirat adalah tujuan akhir.
Semoga kita menjadi kepala keluarga yang sukses di dunia, dan sukses memantaskan diri dan keluarga kita untuk menjemput kebahagiaan hidup yang sejati, yaitu kebahagiaan abadi di akhirat. [AC/muslimfamilia.com]
0 comments:
Post a Comment