latest Post

5 Hal yang Wajib Diajarkan Kepada Anak Perempuan

5 hal yang wajib diajarkan kepada anak perempuan


Anak perempuan adalah kunci surga bagi kedua orangtuanya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,

“Barang siapa diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, kelak mereka akan menjadi penghalang dari api neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Orangtua berkewajiban untuk mendidik dan mengasuh anak-anak perempuannya dengan baik. Mendidik, dan mengasuh anak-anak perempuan dengan baik sehingga menjadi muslimah-muslimah unggul dan shalihah berarti menyiapkan generasi Islam masa depan yang baik pula, karena kelak mereka akan menjadi ibu dan pendidik anak-anak mereka. Seorang ahli hikmah bahkan pernah berkata,

“Wanita adalah tiang negara, bila dia (wanita) baik, maka baiklah negara itu. Tetapi bila wanita itu rusak maka rusaklah negara itu.”

Lalu apa sajakah yang harus orangtua ajarkan kepada anak perempuannya? Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Pemahaman Islam yang haq

Pengetahuan dan pemahaman mengenai agama Islam yang haq mutlak diberikan orangtua kepada anak-anaknya. Tanda mulianya seorang anak perempuan adalah baik agamanya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,

“Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka dari itu, pilihlah wanita yang baik agamanya. Jika tidak, engkau akan celaka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Adab-adab Islami

Misalnya ketika anak sudah bisa makan sendiri, maka diajari untuk membaca basmallah sebelum makan dan menggunakan tangan kanan. Sebagaimana halnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam ketika mengajari seorang anak bernama ‘Umar bin Abi Salamah,

“Nak, ucapkan 'bismillah'. Makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang dekat denganmu!” (HR. al-Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022)

Selain itu perlu juga diajarkan adab berbicara kepada orangtua, adab kepada sesama muslim, adab buang air, adab menerima tamu, dst.

3. Keutamaan menjaga kesucian diri

Anak perempuan harus diajarkan dan dipahamkan mengenai pentingnya menjaga kesucian diri mereka. Hal ini erat kaitannya dengan pergaulan dengan lawan jenis. Mereka harus memahami bahwa ada batasan-batasan dalam interaksi antara perempuan dan laki-laki. Misalnya tidak boleh bersentuhan dengan laki-laki yang bukan mahram, tidak boleh berdua-duaan di tempat sepi, lalu jika bepergian hendaknya ditemani oleh mahramnya, dst.

4. Kewajiban menutup aurat

Banyak orang (karena belum paham) menganggap bahwa berhijab bagi seorang perempuan adalah pilihan. Padahal di dalam Islam menutup aurat dan berhijab adalah kewajiban. Sebagaimana yang telah diperintahkan di dalam Al-Qur'an dan hadits Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam .

"Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kehormatannya; janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak padanya. Wajib atas mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya." (QS. An-Nur: 31)

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang Mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." (QS. Al-Ahzab: 59)

"Sesungguhnya seorang wanita, apabila telah balig (mengalami haid), tidak layak tampak dari tubuhnya kecuali ini dan ini (seraya menunjuk muka dan telapak tangannya)." (HR. Abu Dawud)

Para orangtua wajib mengajarkan hal ini kepada anak-anak perempuannya, agar terjaga kehormatan mereka sebagai muslimah, dan sebagai bukti keimanan kepada Allah swt.

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri kaum mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah di kenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Ahzab: 59)

5. Keterampilan mengelola rumah

Anak-anak perempuan sangat perlu untuk dikenalkan dan dibiasakan untuk melakukan perkerjaan rumah sehari, seperti memasak, mencuci pakaian, menjaga kebersihan rumah, dll.

“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Pemimpin negara adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia akan ditanya tentang yang dipimpinnya. Seorang wanita adalah pemimpin bagi anggota keluarga suaminya serta anak-anaknya dan ia akan ditanya tentang mereka. Seorang budak adalah pemimpin atas harta tuannya dan ia akan ditanya tentang harta tersebut. Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari 893 dan Muslim 1829).

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin menjelaskan, bahwa seorang isteri mempunyai tanggungjawab untuk mengelola urusan rumah dengan baik, seperti dalam memasak, menyiapkan minum, serta mengatur tempat tidur. Seorang isteri juga memiliki tanggung jawab untuk mengurus dan mendidik anak-anaknya. Pada saat penghitungan amal, setiap wanita akan ditanya tentang mengenai hal-hal tersebut. Mereka akan ditanya tentang urusan memasak, dan tentang segala sesuatu yang ada di dalam rumahnya.” (Lihat Syarh Riyadhis ShalihinII/133-134)

[muslimfamilia.com]
Recommended Posts × +

0 comments:

Post a Comment