Sudah menjadi tabiat manusia apabila menghadapi masalah yang berhubungan dengan manusia, ia kerap bercerita kepada teman atau orang yang ia percayai. Tujuannya mungkin untuk meringankan bebas psikologis sekaligus mencari jalan keluar. Namun, terkadang seorang istri “salah” memilih teman curhat. Atau memang bercerita keburukan suami bukan untuk tujuan mencari solusi, tetapi semata-mata karena karakternya yang suka menebar aib orang lain, termasuk aib suaminya sendiri.
Di zaman digital sekarang ini, metode menyebarkan aib sudah sedemikian “canggih”. Internet dengan mudah menjadi media yang paling efektif dalam menceritakan keburukan orang lain. Orang bisa memposting kekesalannya terhadap orang lain melalui facebook. Tidak terkecuali seorang istri yang sedang kesal terhadap suaminya. Kerap kali status facebook seseorang itu berisi kebencian, kekesalan, dan kemarahan terhadap suaminya.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya, dia segera memperbaikinya.” (HR. Bukhari)
Tidak hanya soal aib dan kehormatan, banyak pula istri yang suka tanpa sadar mengambil harta suaminya tanpa seizinnya. Mulai dari mengambil uang di atas meja atau lemari suami. Atau memberikan barang milik suami kepada orang lain tanpa seizinnnya. Semuanya itu menunjukkan itikad yang kurang baik dari seorang istri dalam memelihara harta suami.
Rasulullah SAW mengatakan dalam riwayat Muawiyah, bahwa wanita manapun yang mengambil barang suaminya tanpa ijin maka dosanya tujuh puluh kali dosa pencuri. Na’udzubillahi min dzalik!
Sebagai bukti cinta terhadap suami, seorang istri selayaknya berkewajiban untuk memelihara harta dan kehormatan suaminya. Dan ini adalah bentuk cinta kepada syariat Allah dan sunnah Rasulullah.
(esqiel/muslimahzone/muslimfamilia.com)
0 comments:
Post a Comment