latest Post

Selamatkan Dompet Anda dengan Menjadi Smart Shopper

Cara belanja cerdas menghemat pengeluaran


Menjelang akhir tahun, berbagai toko baik online maupun offline menawarkan diskon besar-besaran untuk berbagai macam produknya. Mulai dari furnitur, busana, barang-barang elektronik, hingga kosmetik. Banyak orang, khususnya kaum hawa yang mulai tergiur.

Banyak yang akhirnya tidak bisa menahan diri, karena menganggap ini adalah momen sekali dalam setahun yang sayang jika dilewatkan. Tak terasa, dompet dan rekening pun jebol. Yang tersisa hanyalah penyesalan di awal tahun yang baru.

Bukannya melarang untuk belanja. Anda boleh belanja, tapi Anda harus berhati-hati agar tidak gigit jari di awal tahun hanya karena mengejar diskon akhir tahun. Anda hanya perlu lebih cerdas dalam berbelanja, atau menjadi smart shopper.

Ada dua kunci sederhana dalam smart shopping:

1. Hanya membeli sesuatu yang Anda butuhkan.

Sebetulnya tidak sulit untuk hanya berbelanja barang kita butuhkan saja. Hal tersulit adalah membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kalau keinginan sudah kita anggap sebagai kebutuhan, maka Anda akan merasa perlu untuk banyak berbelanja.

Untuk membedakannya, mungkin bisa digunakan batasan berikut: Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan untuk membuat kehidupan Anda menjadi sejahtera. Kalau kebutuhan tidak dipenuhi, maka kehidupan Anda menjadi tidak/kurang sejahtera. Sedangkan keinginan adalah tambahan atas kebutuhan yang bisa menjadikan Anda merasa lebih puas (nafsu). Kalaupun keinginan tidak dipenuhi, Anda masih bisa hidup dengan sejahtera.

2. Hindari "membayar lebih".

Siapapun pasti setuju dengan prinsip ini. Tapi pada kenyataannya kita seringkali harus membayar lebih untuk sesuatu yang tidak kita butuhkan. Ini biasanya sering terjadi pada barang elektronik atau gadget. Setiap alat elektronik memiliki berbagai macam fungsi, semakin banyak dan canggih tentunya semakin mahal. Hindari memilih alat yang tidak kita perlukan karena tergoda dengan berbagai fungsi yang canggih, dimana sebenarnya tidak akan pernah kita pergunakan.

Misalnya, Anda sering membuat minuman hangat dan tidak mau repot memasaknya setiap kali ingin menghidangkan minuman. Maka yang Anda perlukan adalah sebuah dispenser pemanas air. Pilih saja dispenser yang hanya menghangatkan air, tidak usah memilih dispenser yang bisa menghangatkan sekaligus mendinginkan air karena Anda sudah memiliki kulkas.

Dispenser dengan fungsi ganda (bisa menghangatkan dan mendinginkan air) harganya bisa mencapai sepuluh kali lipat dibandingkan dengan fungsi tunggal. Apa Anda bersedia membayar lebih mahal untuk sesuatu yang tidak Anda perlukan?

Membayar lebih mahal terkadang tidak hanya berhenti pada harganya saja, tapi bisa jadi juga terbawa pada masalah biaya listrik. Dispenser yang berfungsi ganda cukup besar memakan aliran listrik. Singkatnya, perhatikan dengan seksama bukan hanya pada fungsi, tetapi juga pertimbangkan biaya operasionalnya.

***

Khusus untuk menyikapi diskon, jangan gunakan prinsip aji mumpung. Mumpung lagi diskon belanja sebanyak-banyaknya. Percayalah, para penjual punya 1001 alasan untuk mengadakan diskon, bahkan bisa jadi ada diskon sepanjang tahun. Di awal tahun, akhir tahun, liburan sekolah, kembali ke sekolah, ulang tahun perusahaan, ramadhan, idul fitri, dsb adalah saat-saat yang penuh dengan tawaran diskon.

Tentunya bersikap kritis atas diskon bukan berarti tidak memanfaatkan kesempatan diskon. Hal yang penting dihindari adalah menjadikan diskon sebagai alasan berbelanja. Sebab satu-satunya alasan yang benar untuk memutuskan berbelanja adalah kebutuhan. Sekali lagi, belilah barang sesuai dengan kebutuhan. Kalau dapat diskon, alhamdulillah.

Jangan juga mengada-ada atau membuat-buat sesuatu yang sebenarnya tidak kita butuhkan menjadi seoalah-olah sangat dibutuhkan hanya karena ada diskon. Don't fool yourself, karena penyesalan itu selalu datang terlambat.


Sumber: Cashflow for Woman, Ahmad Gozali
Recommended Posts × +

0 comments:

Post a Comment