Rasulullah Muhammad saw. adalah manusia yang paling mulia, kekasih Allah swt. Jangankan sekedar meminta rumah yang mewah, seandainya beliau menginginkan harta kekayaan sepenuh bumi pun Allah pasti akan mengabulkannya. Namun beliau tidak memintanya.
Rumah beliau hanya beralas tanah dan beratapkan dedaunan. Tiada kasur empuk ataupun perabot-perabot mewah. Rumah yang sangat-sangat sederhana untuk ukuran manusia termulia di dunia. Ma syaa Allah.
Pada suatu hari 'Umar bin Khattab mengunjungi Nabi Muhammad SAW. Saat itu Nabi sedang berbaring di atas tikar kasar yang terbuat dari pelepah kurma, dengan berbantalkan kulit kasar yang berisi serabut ijuk kurma. Melihat keadaan Nabi Muhammad yang seperti itu sayyidina Umar pun menangis.
Kemudian Nabi pun bertanya, "Mengapa engkau menangis?" 'Umar Radhiallahu 'anhu menjawab, "Bagaimana aku tidak menangis. Tikar ini meninggalkan bekas pada tubuhmu. Engkau adalah Rasulullah SAW, utusan Allah SWT. Kekayaanmu hanya seperti ini, sedangkan Kisra dan raja-raja lainnya hidup bergelimang kemewahan". Nabi Muhammad SAW menjawab, "Apakah engkau tidak rela jika kemewahan itu untuk mereka di dunia, dan untuk kita di akhirat nanti?" (HR. Bukhari-Muslim)
Kemuliaan beliau bukan pada melimpahnya harta dunia, karena beliau tahu kemuliaan yang sesungguhnya adalah kekayaan di akhirat. Dunia sejatinya tiada lebih berharga dari sepotong sayap nyamuk.
Replika rumah Rasulullah Muhammad saw.
0 comments:
Post a Comment