Sudahkah Anda ngobrol dengan anak-anak Anda hari ini? Apakah Anda tahu apa saja kegiatan mereka seharian tadi, kejadian-kejadian menarik yang mereka alami, atau masalah yang sedang mereka hadapi? Apakah mereka tahu bahwa Anda sangat menyayangi dan peduli terhadap mereka?
Komunikasi yang efektif sangat penting untuk memperkuat ikatan antara orangtua dan anak. Maka dari itu orangtua perlu memahami cara-cara berkomunikasi efektif dengan anak, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Mendengarkan dengan aktif
Aspek terpenting dalam berkomunikasi adalah kemampuan mendengarkan dengan aktif. Orangtua harus memberikan perhatian yang penuh pada saat anak berbicara, berusaha memahami maksud yang ingin disampaikan, kemudian mencoba berempati atau memahami perasaan anak.
Orangtua harus menghindari sikap terburu-buru menghakimi. Orangtua harus menyimak, menunjukkan ketertarikan, dan penghargaan yang tulus pada apa yang disampaikan oleh anak.
Cara menunjukkan kepada anak bahwa orangtuanya sungguh-sungguh tertarik dan menghargai apa yang dia bicarakan adalah dengan menghadapkan wajah dan badan ke anak, melihat wajah atau mata anak, tidak memalingkan pandangan ketika anak sedang berbicara, lalu berikan juga ekspresi yang tulus seperti mengangguk, tersenyum, dst.
Memberikan sentuhan kepada anak juga menunjukkan bahwa perhatian orangtua telah benar-benar terfokus padanya. Sebagaimana ibrah yang bisa kita ambil dalam hadits panjang yang menceritakan kedatangan Malaikat Jibril di hadapan Rasulullah saw. untuk berbicara mengenai rukun Islam dan rukun Iman berikut ini,
"Ketika kami tengah berada di majelis bersama Rasulullah pada suatu hari, tiba-tiba tampak dihadapan kami seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan jauh dan tidak seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Lalu ia duduk di hadapan Rasulullah dan menempelkan lututnya pada lutut Rasulullah dan meletakkan tangannya diatas paha Rasulullah... (dan selanjutnya hingga akhir hadits)." (HR. Bukhari dan Muslim)
Saling berhadap-hadapan dan melakukan kontak fisik secara wajar (sopan sesuai dengan adab-adab Islami) dengan lawan bicara menunjukkan bahwa pembicaraan yang dilakukan merupakan sesuatu yang penting, namun tetap dalam suasana yang akrab dan hangat.
2. Berbicara sesuai dengan tingkat pemahaman anak
Orangtua harus memperhatikan usia dan tingkat pemahaman anak dan menyesuaikan cara penyampaiannya. Rasulullah saw. bersabda,
“Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kadar akal mereka.” (HR. Muslim)
Hal ini harus benar-benar diperhatikan, agar anak-anak mereka dapat memahami dengan baik maksud yang ingin disampaikan oleh orangtuanya. Cara penyampaiannya, pilihan kata yang digunakan, dan juga tema pembicaraan jangan sampai melebihi kapasitas usia, akal, dan pemahaman anak.
3. Memperhatikan adab-adab Islami
Orangtua adalah teladan bagi anak-anaknya, dan anak-anak sejatinya adalah peniru yang ulung. Mereka akan meniru apa pun yang mereka lihat dan dengar. Oleh karena itu orangtua harus memberikan contoh adab yang baik dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan lawan bicara. Beberapa adab yang diajarkan Islam dalam berkomunikasi antara lain:
- Berbicara hanya mengenai hal-hal yang baik.
“Barangsiapa yang beriman pada Allah dan Hari Akhir, maka “Hendaklah berkata yang baik atau (kalau tidak) diam saja” (HR Bukhari Muslim) - Tidak mencela dan berkata kotor atau keji.
“Bukanlah seorang mu’min jika suka mencela, melaknat, dan berkata-kata keji.” (HR Tirmidzi) - Tidak berdusta.
“Tanda-tanda munafik itu ada 3, jika ia bicara berdusta, jika ia berjanji mengingkari dan jika diberi amanah ia khianat.” (HR. Bukhari) - Tidak menyela pembicaraan
“Sesungguhnya menyela-nyela pembicaraan itu perbuatan syetan.”(HR. Imam Ahmad)
4. Menghindari perdebatan
Berdebat hanya akan memperburuk suasana, lebih cenderung menjauhkan daripada mendekatkan hati. Rasulullah saw. bersabda,
“Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapatkan hidayah untuk mereka, melainkan karena terlalu banyak berdebat.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Disebutkan pula dalam hadits yang lain,
“Aku jamin rumah di dasar surga bagi yang menghindari berdebat sekalipun ia benar, dan aku jamin rumah di tengah surga bagi yang menghindari dusta walaupun dalam bercanda, dan aku jamin rumah di puncak surga bagi yang baik akhlaqnya.” (HR. Abu Dawud)
TIPS PRAKTIS:
- Sediakan waktu khusus setiap hari untuk ngobrol dengan anak-anak Anda. Jika Anda memiliki anak lebih dari satu, maka masing-masing berhak memperoleh waktu khusus yang sama.
- Bacakan buku-buku yang menarik dan inspiratif kepada anak-anak Anda. Misalnya buku mengenai sejarah para Nabi, dan kisah-kisah teladan.
- Rekam obrolan Anda dengan anak-anak Anda. Ini dapat membantu untuk mengevaluasi gaya dan cara berkomunikasi Anda. Sehingga Anda dapat mengetahui kekurangan, kelemahan, atau kesalahan komunikasi Anda, dan bisa segera memperbaikinya.
- Anda bisa meminta nasehat, bertukar pikiran, dan belajar kepada orangtua yang lain mengenai cara mereka berkomunikasi dengan anak-anak mereka.
[missionislam/muslimfamilia.com]
0 comments:
Post a Comment