Salah satu hal penting yang perlu dilakukan oleh orangtua adalah membantu anak-anaknya untuk membangun kepercayaan diri yang tinggi. Kepercayaan diri sangat penting dalam kehidupan. Anak yang percaya diri akan lebih mudah bergaul di lingkungan sosialnya, dan tidak mudah frustasi.
Keluarga, khususnya orangtua memiliki peran vital untuk membangun kepercayaan diri pada anak. Anak-anak yang merasa aman dengan keluarganya, merasa mendapat perhatian yang tulus dari orangtua, dan selalu dihargai pendapatnya akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Berikut ini adalah beberapa hal yang disarankan bagi orangtua untuk membangun kepercayaan diri anak:
1. Asuh anak sesuai dengan minat dan bakat yang diberikan oleh Allah
Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah. Masing-masing mereka dikaruniai oleh Allah kepribadian, minat, juga bakat yang unik. Allah menciptakan anak-anak dengan potensi yang berbeda-beda tentu ada tujuannya, sehingga sewajarnya mereka diasuh, dididik, dan didukung untuk mengembangkan potensinya masing-masing.
Ibnul Qayim al-Jauziyah dalam Kitab Tuhfatul Maudud mengatakan bahwa, “Perkara yang sudah sepatutnya diperhatikan oleh orang tua adalah keadaan si anak, potensi apa yang dia miliki, bakat apa yang terpendam pada dirinya. Orang tua perlu memahami bahwa untuk bidang itulah anaknya diciptakan (oleh Allah). Maka orang tua hendaknya tidak memalingkan si anak dari bakatnya selama itu diperbolehkan oleh syari’at. Apabila anak dipaksa untuk menyukai suatu bidang yang bukan bakatnya, maka dia tidak akan meraih kesuksesan di bidang itu. Luputlah darinya apa yang sebenarnya merupakan potensi dirinya.“
Dukungan orangtua sangat berpengaruh pada pembentukan kepercayaan diri anak. Seorang anak yang didukung dan diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi alaminya akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Namun sebaliknya, jika mereka tidak mendapat dukungan atau justru dipaksa untuk mengikuti kehendak orangtua, maka mereka akan cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah dan lebih mudah frustasi.
2. Bangun komunikasi yang baik dengan anak
Dewasa ini anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di depan TV atau memainkan gadget daripada berinteraksi dengan orangtuanya. Begitu pula dengan orangtuanya, lebih banyak berinteraksi dengan media sosial dibandingkan bercengkerama dengan anak-anaknya. Orangtua dan anak seolah tidak ada waktu untuk saling berkomunikasi. Sehingga tidaklah mengherankan jika saat ini anak-anak memiliki kemampuan bersosialisasi yang buruk.
Sangat penting bagi orangtua untuk berkomunikasi dengan anak-anaknya setiap hari. Tidak hanya sekedar berkomunikasi, tapi komunikasi yang efektif. Karena hanya dengan berkomunikasi yang efektif, orangtua dapat memahami kondisi anak, bagaimana perasaan mereka, apa yang mereka butuhkan, dll.
Komunikasi yang baik adalah salah satu cara untuk menunjukkan kasih sayang perhatian dan dukungan orangtua kepada anak-anaknya. Hal ini sangat membantu anak untuk membangun kepercayaan dirinya.
3. Ajarkan rasa tanggung jawab dan kemandirian
Pada akhirnya nanti, anak-anak kita akan tumbuh dan harus mengambil keputusan bagi hidup mereka sendiri dan mempertanggungjawabkannya kepada Allah seorang diri. Maka dari itu, selain mengajarkan nilai-nilai ke-Islaman, orangtua juga perlu mengajarkan anak-anaknya kemampuan untuk menyelesaikan masalah (problem solving), dan kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat (decision making) .
Cara yang bisa ditempuh antara lain dengan memberikan kepercayaan dan dukungan kepada anak untuk mengambil keputusan sendiri ketika mereka mulai beranjak dewasa. Namun tetap dengan arahan bahwa setiap keputusan yang mereka ambil harus berdasarkan alasan yang jelas, logis, dan tidak melanggar syari'at.
Pemberian kepercayaan, kebebasan dan tanggungjawab harus disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan anak. Hal ini tidak berarti orangtua lepas tangan sama sekali, orangtua tetap harus mengawasi, mengarahkan dan memberikan bantuan jika diperlukan.
Anak-anak yang diberikan kesempatan untuk "mengelola hidup" mereka sendiri akan merasa lebih berdaya, dan berharga karena dapat melakukan sesuatu sendiri. Hal ini juga akan meningkatkan level kepercayaan antara orangtua dan anak, yang notabene merupakan aspek penting dalam sebuah hubungan kekeluargaan.
4. Berikan cinta yang sebesar-besarnya kepada anak
Memberikan cinta yang sebesar-besarnya dalam artian selalu menunjukkan betapa Anda sangat peduli dengan mereka, dan mengungkapkan bahwa Anda sungguh-sungguh menyayangi dan mencintai mereka apa adanya. Ini juga berarti senantiasa berusaha sebisa mungkin untuk meluangkan waktu yang berkualitas (quality time) dengan anak-anak Anda, baik dengan bermain bersama, jalan-jalan, shalat berjama'ah, membaca Al-Qur'an bersama, dll.
Jika anak-anak Anda melakukan sesuatu yang baik, ucapkan terimakasih sebagai bentuk apresiasi dengan kalimat-kalimat yang membangkitkan rasa percaya diri mereka, misalnya, "Terimakasih sudah membantu," "Itu ide yang sangat hebat!", "Kamu luarbiasa!", "Keren!", "Ma syaa Allah."
Pelukan, tepukan lembut, dan kecupan kecil juga perlu diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada anak. Sedikit humor dalam setiap interaksi juga sangat penting dalam menciptakan kedekatan dan keakraban antara orangtua dan anak.
Apa yang telah disebutkan di atas adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para orangtua untuk membangun dan meningkatkan kepercayaan diri anak. Jika anak memiliki kepercayaan diri yang baik, mereka akan terbantu untuk berkembang lebih baik, mampu menyaring segala peristiwa yang mereka hadapi sehari-hari, membuat mereka lebih tangguh, dan sukses di masa depan. [missionislam/muslimfamilia.com]
0 comments:
Post a Comment