Seberapa sering orang tua mendapatkan gelengan saat menanyakan pada anak pertama inginkah ia memiliki adik? Ketakutan akan terbaginya perhatian dan kasih sayang dengan hadirnya bayi bisa menjadi alasan mengapa anak tidak ingin memiliki adik. Terbiasa melihat anak tetangga yang selalu berkelahi dengan saudaranya juga bisa menjadi alasan yang lain.
Lalu bagaimana caranya agar anak siap menerima kehadiran sang adik? Berikut beberapa tips yang bisa ayah bunda lakukan:
1. Sejak awal beritahukan keberadaan adik baru di perut bunda
Banyak orang tua yang menunda-nunda untuk mengabarkan kehamilan pada anak, dengan alasan takut anak menjadi iri atau marah. Padahal semakin cepat sang kakak mengetahui akan hadirnya calon bayi di perut bunda justru bisa membuat anak semakin siap menyambut kedatangan adik barunya.
2. Buat anak merasa terikat
Saat mengabarkan kehamilan pada anak gunakan kata-kata yang akan "mengikat" anak dengan calon adiknya. Misalnya daripada mengatakan, "Mama mau punya adik baru," lebih baik gunakan kalimat, "Kita mau punya adik baru." Dengan demikian anak akan merasa menjadi bagian dalam kehadiran calon adiknya.
3. Buat sang kakak merasa berguna
Sambil bermain bersama, masukkan percakapan tentang adik dalam berbagai kesempatan, coba gunakan kalimat "Adik kan sebentar lagi akan lahir, kalau nanti Bunda sedang repot siapa ya, yang bisa membantu menjaga adik?" Anak akan merasa dibutuhkan dan dengan senang hati menawarkan diri untuk menjaga adiknya. "O iya, anak Bunda bisa bantu ya, memang anak hebat, Bunda senang sekali ada yang bisa diandalkan di rumah."
4. Beritahu anak apa saja yang bisa dilakukan bayi yang baru lahir
Daripada Anda mengatakan bahwa jika adiknya nanti sudah lahir dan bisa diajak bermain ini-itu, lebih baik Anda mengatakan dengan jujur apa saja yang bisa dilakukan bayi baru lahir, dan bahwa seiring pertambahan umur, adik bayi akan berkembang dan semakin banyak yang bisa dilakukan. Hal ini bisa mencegah kekecewaan sang Kakak saat melihat adik barunya hanya bisa tidur dan menangis.
5. Perlihatkan foto-foto bayi
Anak-anak sangat menyukai dan lebih mudah memahami gambar. Anda bisa coba cari foto-foto bayi di internet lalu menunjukkannya. Perlihatkan betapa lucu dan menggemaskannya adik bayi itu. Dengan demikian kita bisa membagun kesan positif mengenai adik bayi kepada sang kakak.
6. Ajak anak memberi hadiah untuk adiknya yang akan lahir
Saat berbelanja perlengkapan bayi biarkan kakaknya memilih bentuk dan warna baju untuk adiknya nanti. Saat nanti dipakaikan jangan lupa "ceritakan" pada adik bayi siapa yang memilih baju itu.
7. Siapkan hadiah untuk sang kakak
Banyak anak merasa cemburu saat hadirnya anak baru, karena dia merasa semua perhatian dan hadiah hanya diberikan pada sang adik. Maka ada baiknya menyiapkan hadiah untuknya yang diberikan saat adiknya lahir. Bila memungkinkan beritahukan kepada paman, tante, dan nenek kakeknya untuk menyediakan hadiah untuk sang kakak saat membawa hadiah untuk adiknya.
8. Ajari anak mandiri
Dengan kehadiran adik, otomatis ayah bunda tidak bisa memberikan waktu 100% bagi anak pertama. Oleh karenanya penting sekali untuk menyiapkan anak agar mandiri sedari dini. Mulai dengan mengajarkan anak makan sendiri (kegiatan ini sebenarnya sudah bisa dimulai sejak berumur 1 tahun), mandi sendiri, dan menyiapkan kebutuhan sendiri. Banyak orang tua yang merasa harus selalu membantu anaknya melakukan berbagai hal, hingga saat memiliki bayi baru, mereka menjadi kewalahan.
Dengan membiarkan anak mandiri sebenarnya justru membangkitkan rasa percaya diri anak dan membuat anak merasa seperti 'anak besar' dan bangga.
9. Yakinkan anak bahwa ayah-bundanya selalu ada untuknya
Saat adik lahir, setiap tamu yang datang akan langsung mencari bayi yang lucu dan wangi. Saat itu sang kakak akan merasa tersisihkan, di sini pentingnya peranan ayah. Saat bunda sedang sibuk dan ayah ada di rumah maka ayah harus memberikan waktu untuk sang kakak, demikian juga saat baru pulang kerja, biasakan mencari dan bermain dengan sang kakak sampai puas baru setelah itu temui adiknya.
10. Minta izin
Beritahukan pada tamu dan keluarga yang menengok menyapa dan bertanya pada sang kakak apakah mereka boleh memegang sang adik. Bila jawabannya tidak, maka sebaiknya sang adik tetap berada di pangkuan bunda. Seringkali sang kakak merasa takut adiknya akan diminta dan dibawa oleh tamu yang datang ke rumah, hingga tak jarang mereka menjadi histeris
11. Ajarkan anak cara menyayangi adiknya
Banyak orang tua mengeluh karena anaknya menjadi tidak terkendali saat memiliki adik baru. Mereka kerap mencubit, menciumi, atau memeluk adiknya terlalu erat, padahal sebenarnya sang kakak sedang mencontoh yang dilakukan orang tuanya. Di sini pentingnya ayah bunda mengajari cara yang tepat menyayangi adiknya. Contohkan seberapa keras adik boleh dipeluk, dicium, atau dicubit gemas. Tunjukkan pahamkan juga hal-hal yang tidak boleh dilakukan karena akan menyakiti atau membuat menangis sang adik.
12. Jaga emosi
Poin ini merupakan poin yang sangat penting karena seringkali orang tua, terutama bunda menjadi sangat kelelahan dengan hadirnya anak baru, dan akan bertambah parah bila bunda mengalami baby-blue syndrome. Biasanya saat kelelahan dan emosi memuncak, yang seringkali menjadi "korban" pelampiasan adalah sang kakak.
Bayangkan perasaan anak yang telah berusaha menerima kehadiran adik, menjadi kakak yang baik, yang sebenarnya juga ingin mendapatkan perhatian ayah-bundanya, dan sudah berusaha mandiri, tiba-tiba "disemprot" hanya gara-gara menumpahkan air saat berusaha mengisi gelas sendiri. Jika begini, dikhawatirkan sang kakak akan semakin tidak menyukai adiknya, karena menganggap adiknya menjadi penyebab ayah bundanya sering memarahinya dan tidak menyayanginya lagi.
Untuk itu berusahalah terbuka dengan pasangan, bangun komunikasi yang baik sehingga segala unek-unek tidak terpendam. Bila memungkinkan carilah seseorang yang bisa membantu pekerjaan rumah, bila hal ini belum memungkinkan turunkan sedikit standar kerapihan rumah. Ajak anak untuk membereskan mainannya sendiri, libatkan setiap anggota keluarga dalam kegiatan membereskan rumah. Insya Allah pekerjaan rumah menjadi lebih ringan dan tidak membebani bunda.
***
Mempersiapkan kehadiran bayi baru di rumah memang tampak merepotkan. Namun hal ini jauh lebih mudah daripada repot membenahi hubungan dalam keluarga khususnya dengan sang kakak "yang sudah terlanjur merasa terabaikan" dimasa-masa mendatang.
0 comments:
Post a Comment