Lazimnya, seharmonis apapun jalinan kasih antara pasangan suami istri, pasti pernah diwarnai oleh pertengkaran. Pertengkaran bisa terjadi mulai dari masalah sepele. Misalnya perbedaan selera. Bisa pula terjadi karena kesalahpahaman, kecemburuan, kekurangkompakan dalam menghadapi keluarga besar, dan sebagainya.
Tak jarang pula kemarahan pasutri tersulut ketika tidak sabar menghadapi anak rewel, terutama dalam kondisi lelah. Sering terjadi, seorang suami marah-marah ketika anak balitanya menangis keras. Kemudian ia menyalahkan istrinya sebagai perempuan yang tidak pandai mengurus anak. Ya, begitulah.
Lalu, apa yang mesti kita lakukan ketika dimarahi pasangan? Yang paling aman, tentu bersabar. Kemudian meminta maaf karena telah membuatnya marah. Mungkin itu tak mudah, apalagi bila kita merasa tak sepenuhnya bersalah. Tapi itu sebaiknya tetap kita lakukan, khususnya bagi seorang istri yang selalu dituntut agar bisa menyenangkan dan mendapatkan ridha suami.
Ketika Suami Merasa Bersalah
Meminta maaf bagi seorang wanita mungkin lebih mudah. Berbeda dengan lelaki atau suami, biasanya egonya jauh lebih tinggi. Namun, ketika seorang suami marah dan bertengkar dengan istrinya, kadang ia pun tak luput dari “rasa bersalah”. Apalagi setelah ia mengetahui, ternyata istrinya benar-benar tak bersalah.
Mungkin Anda bingung apa yang sebaiknya Anda lakukan untuk meredakan ketegangan yang terjadi antara Anda berdua, dan bagaimana cara menjembatani berbagai perasaan negatif yang dirasakan. Setelah bertengkar dengan pasangan, pasti bermacam-macam perasaan menjadi satu dalam hati kita. Benci, marah, jengkel, kesal, takut, cemburu, cinta, dan perasaan lainnya.
Memang setelah bertengkar, kita perlu waktu dan ruang untuk kembali merenung. Kembali berpikir mengenai pokok pertengkaran dengan pasangan tadi. Setelah hati mulai kembali tenang, pasti ada keinginan ataupun rasa kangen yang mendalam terhadap pasangan. Biasanya Anda juga menjadi takut, jika pasangan ternyata masih menyimpan kemarahan pada Anda.
Sebenarnya, dalam situasi seperti inilah kesabaran, ketabahan, dan cinta Anda berdua sedang diuji. Apakah cinta Anda kokoh ataukah rapuh. Saat bertengkar itulah, Anda berdua dapat lebih dalam lagi melihatnya.
Jika cinta Anda sangat besar pada pasangan, jangan takut untuk memperlihatkannya! Apalagi setelah bertengkar, jangan biarkan kemarahan dan kekesalan terus berlanjut. Bukalah hati Anda dengan berbicara baik-baik padanya sambil lebih dulu meminta maaf atas segala kesalahan yang membuatnya kesal dan marah.
Memang berat rasanya jika Anda yang harus pertama kali mengucapkan kata “maaf”. Tetapi, yakinlah, pasangan Anda akan memperhatikan hal ini. Memperhatikan dan berbangga hati karena seseorang yang dicintai dan mencintainya ternyata punya jiwa yang besar, dan menyadari bahwa pertengkaran itu karena kekhilafan Anda.
Perlu Anda ketahui juga bahwa meminta maaf bukanlah suatu hal yang membuat harga diri kita jatuh. Bukan pula berarti kita ingin menunjukkan bahwa dalam pertengkaran itu hanya Anda saja yang bersalah, bukan begitu. Justru, pasangan Anda akan sadar dengan sendirinya bahwa dirinya pun telah berbuat salah, makanya terjadi pertengkaran. Meminta maaf bukanlah suatu aib, karena Anda takkan dipandang sebagai seorang lemah dan tidak berkepribadian di mata si dia, akan tetapi sebaliknya.
Pasangan Anda juga akan terharu melihat keikhlasan Anda meminta maaf, dan akan berbangga hati karena mempunyai pasangan yang dewasa dan berjiwa besar. Tentu saja hal itu akan selalu diingat sebagai satu perilaku yang patut ditirunya. Akhirnya, dengan adanya permintaan maaf ini, pasangan Anda akan tahu betapa besar cinta Anda terhadapnya, dan tidak ingin berpisah lagi dengan Anda.
Jangan lupa untuk mengikhlaskan diri dalam meminta maaf. Nah, selamat berbesar hati dan berdamai dengan pasangan Anda tanpa perlu turun gengsi!
Trik Meminta Maaf
Ada trik khusus agar kita lebih mudah mengucap kata maaf, antara lain:
- Pilih waktu yang tepat untuk meminta maaf. Terkadang lebih cepat lebih baik, namun terkadang sebaliknya, akan lebih baik meminta maaf ketika perasaan sudah lebih tenang dan kepala sudah dingin.
- Jika malu meminta maaf secara langsung, Anda bisa meminta maaf lewat tulisan, atau pesan singkat. Selain itu, Anda juga dapat mengutarakan isi hati Anda dengan berbagai cara. Lewat menulis surat dan meletakkannya di atas meja kerja pasangan Anda misalnya. Atau jika ingin membuatnya tersenyum, Anda dapat menulis permohonan maaf Anda dalam sebuah kartu bergambar lucu. Anda juga dapat mengirimkan bunga dengan ditulisi kata “maaf” dengan disertai puisi cinta romantis. Dijamin hatinya akan langsung luluh. Kalau mau mengutarakannya secara langsung, sertailah dengan pelukan dan kecupan mesra. Dijamin hatinya akan meleleh, berbalik tambah sayang dan cinta pada Anda. Di samping itu, katakan juga padanya bahwa Anda takkan mengulangi kesalahan itu.
- Jangan gunakan kalimat yang memperlihatkan bahwa sebenarnya Anda tidak menyesal. Misalnya, “Saya mengaku salah, tapi...” Jika Anda menggunakan kalimat seperti itu, maka pasangan Anda akan menganggap permintaan maaf Anda tidak tulus. Bukannya dimaafkan, bisa-bisa pasangan Anda justru akan semakin ngambek.
- Mintalah maaf dengan sungguh-sungguh, akui kesalahan Anda. Jangan cari pembenaran akan tindakan Anda.
- Tunjukkan bahwa permintaan maaf Anda tulus, dan keinginan Anda untuk memperbaiki hubungan memang kuat.
- Yang terakhir, bersabarlah. Tidak semua permintaan maaf akan langsung diterima. Berilah waktu baginya untuk memberi maaf.
Menjadi Lebih Romantis
Setelah “baikan”, lakukan refreshing bersama, misalnya jalan-jalan, makan di luar, dan sebagainya. Pokoknya, lakukan hal-hal yang menyenangkan bersama-sama. Insyaa Allah dengan begitu hubungan Anda berdua akan menjadi lebih romantis dari sebelumnya.
Satu lagi yang lebih penting, jagalah diri Anda agar tidak melakukan kesalahan yang sama di hari-hari mendatang. [Majalah Sakinah/muslimfamilia.com]
0 comments:
Post a Comment