latest Post

9 Kiat Jitu Menjadi Ibu Rumah Tangga Bahagia

ibu rumah tangga bahagia

Kadang-kadang, kita sebagai ibu rumah tangga ada rasa seperti ini, “Kenapa kok aku cuma begini-begini saja, ya?” Atau, “Duh, bolak-balik cuma ngurusin anak sama suami saja!” Atau lagi, “Coba kalau dulu aku tetap kerja… Ehm…pasti deh enggak kayak gini!”

Setiap kali muncul rasa minder itu, badan jadi lemas tak bertenaga, tak bersemangat, dan semua terlihat buruk. Dan biasanya, rumah jadi berantakan, anak-anak tidak terurus, atau malah lebih buruk lagi, penampilan jadi semerawut karena jadi malas mandi. Hahaha….

Hampir semua orang, di dunia ini—terutama ibu-ibu rumah tangga yang full-time mengurus rumah dan anak-anak seperti saya—pernah mengalami hal seperti ini, termasuk saya (saya tahu hal ini dari curhatnya teman-teman saya yang juga memilih profesi menjadi ibu rumah tangga). Karena minder, dulu biasanya saya menunggu sampai ada sahabat yang menegur. Saya pun harus berusaha melewati masa-masa minder dengan bersusah payah. Tetapi sekarang, tidak lagi! Mau tahu resepnya?

Mudah-mudahan resep saya ini bisa dipakai oleh semua sahabat yang sedang merasa "cuma ibu rumah tangga biasa". Atau, mungkin malah ada sahabat yang sedang merasa jadi "ibu rumah tangga yang merana". Hehehe.

Resep ini hanya berdasarkan pengalaman saya semata, tapi semoga bermanfaat, ya...

1. Stop membanding-bandingkan

Jangan pernah membandingkan suami, anak-anak, dan rumah yang kita miliki dengan suami, anak-anak, dan rumahnya ibu-ibu lain. Karena seperti pepatah “rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau”. Sadari bahwa suami, anak-anak, juga sahabat-sahabat Anda hanyalah manusia biasa. Mereka punya kelebihan juga punya kekurangan, sama seperti Anda.

Jadi, jangan terlalu berharap mereka akan sempurna seperti yang Anda harapkan. Maklumi saja. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana caranya kita menjadi istri yang baik, yang dapat dipercaya oleh suami dan anak-anak, tanpa menuntut mereka terlalu banyak.

2. Stop mengeluh

Jangan pernah mengeluh, karena keluhan bukannya menyelesaikan masalah, malah makin membuat kita merasa “terpuruk”.

3. Stop menonton sinetron!

"But, why??? Itu kan hiburan satu-satunya ibu-ibu..." Karena, walaupun kadang berdasarkan kisah nyata, sinetron akan membuat kita makin tidak berpijak "di dunia nyata". Kalaupun mau menonton televisi, cari acara-acara yang positif dan inspiratif, yang membuat hidup kita lebih bersemangat dan menambah ilmu serta wawasan kita.

Misalnya, ada beberapa program tv yang mengangkat cerita tentang perjuangan seorang ibu yang anaknya divonis tidak dapat berjalan, ternyata dengan keyakinan dan kerja keras serta doa sang ibu malah vonis itu tidak berlaku. Dengan kisah-kisah seperti itu, mungkin kita dapat lebih bersyukur karena ternyata di luar sana banyak orang yang tidak seberuntung kita.

4. Banyak membaca

Perbanyaklah membaca, bukan hanya resep-resep makanan sehat yang membuat suami betah di rumah, atau membuat anak-anak sehat saja. Bukan hanya buku-buku tentang mengatur bagaimana supaya gaji suami cukup untuk dihabiskan sebulan. Tetapi bacalah juga buku-buku yang isinya "memotivasi" kita untuk lebih percaya diri. Contoh, buku-buku kisah sukses orang-orang yang tadinya biasa-biasa saja tapi kemudian berhasil menjadi orang yang luar biasa melalui hobi mereka menulis, hobi mereka belanja, dan lain-lain.

“Gimana mau beli buku? Wong untuk belanja lauk sehari-hari saja mesti diirit-irit?” Nah, ini dia… Jawabannya adalah pinjam sama tetangga (seperti saya). Atau baca buku di rumah baca sambil menunggu anak-anak pulang dari sekolah. Bisa juga dengan mendaftarkan diri menjadi anggota perpustakaan yang terdekat dengan sekolah anak atau rumah.

5. Lihatlah "ke bawah"

Berusahalah untuk lebih peduli kepada orang-orang yang "kelihatannya" lebih susah dari kita (saya bilang "kelihatannya" karena kadang yang kita lihat susah, ternyata lebih bahagia dari kita sendiri). Contohnya, pembantu rumah tangga kita yang harus meninggalkan anak-anaknya di rumah untuk membantu mencuci atau membersihkan rumah kita. Kiat ini hampir sama dengan kiat ketiga, intinya adalah menyadari bahwa ada orang lain yang lebih tidak beruntung dari diri kita.

6. Banyak sedekah

Banyaklah bersedekah, karena bersedekah membuka jalan yang tertutup. Bukannya sombong, lho! Tetapi, setelah saya bersedekah, biasanya selalu ada "sesuatu yang baik" yang terjadi pada diri saya; anak-anak yang sakit jadi lebih cepat sembuh, dapat rezeki "tambahan" yang tidak terduga, atau hal-hal baik lainnya. Lagi-lagi ini maaf, berdasarkan pengalaman pribadi saya, lho ya… Tetapi, bukankah Allah sangat menganjurkan kita untuk bersedekah/berbagi?

7. Cobalah hobi baru

Yang senang membaca, coba belajar untuk menulis. Yang senang menjahit atau memasak, coba tawarkan jahitan atau masakan ke tetangga-tetangga. Siapa tahu setelah coba-coba malah menghasilkan sesuatu. Bukan hanya meningkatkan rasa percaya diri tetapi juga menambah penghasilan.

8. Bergabung dengan komunitas

Bergabunglah dengan kelompok-kelompok kegiatan yang anggotanya ibu-ibu rumah tangga. Atau, buat kelompok sesama ibu rumah tangga yang berhobi sama, misalnya kelompok ibu yang senang menanam, kelompok membaca, kelompok menulis, kelompok memasak, dsb. Sehingga, kita bisa saling bertukar pendapat, bertukar pengalaman, dan saling menyemangati.

9. Bersyukur

Kiat terakhir, dan ini adalah resep paling manjur (buat saya); BERSYUKURLAH kepada ALLAH. Dengan bersyukur atas segala karunia-Nya dalam setiap keadaan, susah maupun senang, semua masalah akan terasa ringan. Semua kendala pasti akan terlihat pemecahannya, semua rasa minder akan sirna, karena Allah pasti akan memberikan "hanya" yang terbaik bagi kita umat-Nya. Dan, bersyukurlah karena kita ditakdirkan menjadi ibu rumah tangga, yang dari tangan-tangan kitalah terbentuk generasi masa depan yang lebih baik.

Semoga resep saya manjur juga ya buat Anda. Salam Pro Ibu Rumah Tangga!

Penulis: Dewi Rhainy*
Judul asli: 9 Resep Cespleng Menjadi Ibu Rumah Tangga Bahagia dan Sejahtera

* Dewi Rhainy lahir di Koln, Jerman Barat, pada 18 November 1970. Alumnus Teknik Industri Universitas Trisakti, Jakarta. Ibu rumah tangga dengan dua orang putra-putri yang tinggal di Tangerang.

Sumber: andaluarbiasa.com
Recommended Posts × +

0 comments:

Post a Comment