Biaya hidup yang makin melonjak, membuat banyak suami memperbolehkan istrinya tetap bekerja. Masalahnya, ketika karier sang istri lebih melesat dan penghasilannya lebih besar dibandingkan suami, ceritanya bisa lain lagi.
“Biasanya, jika posisi pria berada di bawah wanita, dalam hal ini istri, seringkali egonya bisa terusik. Akibatnya, ia akan merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut, sehingga bisa memicu konflik,” kata Berta R. Hershcopf, psikoterapis yang merangkap sebagai Direktur American Counseling And Services di New York, AS.
Tapi, jika Anda ternyata lebih sukses atau penghasilan Anda lebih besar dari suami, bukan berarti harus meninggalkan karier Anda. Apalagi, saat ini makin banyak suami yang bangga punya pasangan berkarier bagus.
Ada triknya, kok, supaya suami tetap merasa nyaman dengan kesuksesan Anda.
1. Jadikan suami sebagai partner
Yang disayangkan, saking sibuknya, wanita terkadang bisa lupa waktu, dan segalanya. Memang, semakin tinggi jabatan diduduki, otomatis tuntutan kerja juga semakin besar. Dalam hal ini waktu dan energi juga semakin banyak terkuras. Akibatnya tidak ada waktu tersisa untuk ngobrol dengan suami atau bermain dengan buah hati.
Karena itu, disarankan agar Anda mulai memandang suami sebagai partner, bukan pria yang memiliki posisi lebih tinggi atau lebih rendah. Jangan mentang-mentang, Anda punya uang sendiri, lalu Anda bisa membeli barang apapun yang Anda inginkan tanpa membicarakannya dengan suami. Ketika Anda memutuskan sendiri membeli mobil, bobo-boro suami merasa senang, justru dia akan merasa tidak dihargai dan makin rendah diri, karena Anda tidak mengajaknya berdiskusi terlebih dulu.
2. Biarkan suami memberi nafkah
Meski penghasilan Anda lebih besar, sebaiknya jangan menggantikan posisi suami dalam hal memberikan nafkah. Jika suami tidak meminta Anda membantu menyelesaikan tagihan-tagihan, sebaiknya alihkan anggaran dari penghasilan Anda untuk keperluan lain. Misalnya, untuk hiburan, tabungan kuliah untuk anak, dll.
Atau, bila tipe suami mudah diajak diskusi, ajak dia membuat aturan finansial. Bagaimana pun cara pengaturannya sebenarnya tidak menjadi masalah. Yang penting adalah kebutuhan rumah tangga dapat terpenuhi dengan baik. Selama hal itu tidak membuat salah satunya merasa tidak nyaman.
3. Lepaskan atribut wanita karir sukses di rumah
Anda hendaknya juga melepas atribut sukses bila tiba di rumah. Dengan kata lain, jangan menunjukkan dominasi. Mentang-mentang di kantor memiliki banyak bawahan, lantas keterusan memperlakukan suami bak orang suruhan. Tunjukkan sikap yang tetap menghargai dan menghormati suami di depan anak-anak maupun orang lain. Bagaimanapun juga, suami tetaplah imam Anda dunia-akhirat.
Begitu sampai di rumah, Anda harus bisa mengembalikan posisi sebagai seorang istri dan ibu. Jangan segan-segan melayani kebutuhan suami di rumah. Dengan anak-anak, Anda tetap bisa membagi waktu untuk memeriksa pekerjaan rumah mereka, dan bermain dengan mereka. (Petti Lubis/muslimfamilia.com)
Sumber: life.viva.co.id
0 comments:
Post a Comment